Selasa, 26 Juli 2011

Surat Terakhir "Sahabat Adalah Selamanya"

Teruntuk seorang sahabat lama...
Aku yakin saat ini kau sedang merasa bahagia, karena sebentar lagi kau dan calon imammu akan menggenapkan setengah din dari agamamu. Sungguh akupun turut merasakan kebahagiaanmu dengan melihat kalian sedang mempersiapkan diri kearah rumah tangga itu. Maaf kawan, tak banyak bisa kubantu untukmu, hanya sebuah doa ikhlas dari hati dan dan sebuah surat tulus isi hatiku.

Ingatlah kawan, sampai kapanpun aku akan selalu menjadi sahabatmu, hingga akhirat yang abadi sana aku akan slalu menjadi sahabatmu. Karena sahabat adalah selamanya, tanpa terkecuali apapun. Sekalipun aku tau sebuah kebenaran besar yang kau tutup-tutupi dan membuatku sangat kecewa padamu hingga membuatku tak dapat berpikir jernih, sekalipun kau telah menyakiti sahabatku yang lainnya hingga ia meneteskan air mata ketegaran, sekalipun kau akan terus berbohong untuk menutupi "entah apalah itu". ingatlah satu hal kawan dari kata-kataku ini dan berpeganglah erat pada kata-kataku itu "sahabat adalah selamanya"

Pernah terlintas di pikiranku bahwa aku akan meninggalkanmu karna terungkaplah keberan yang "entah apalah itu" dari orang lain tentang dirimu. pernah hampir kumemilih memutuskan tali persahabatan kita yang telah terjalin begitu lama. pernah pula aku berprasangka bahwa slama ini kau hanya memanfaatkan kebaikan dan kepolosanku untuk kepentingan dirimu saja. tapi tak mengapa kawan, aku bisa mengalahkan pikiran negatif itu.

Teringat kembali kebahagiaan yang telah kita lalui bersama. kita tertawa, kita bergandengan, kita berlari, dan kita bercanda gurau bersama. teringat kembali aliran air matamu dan isak tangis serta suaramu yang lirih ketika kau sedang mengungkapkan isi hatimu tentang beratnya hidup ini. teringat kembali perasaan dekat itu walalupun jarak sering memisahkan kita.

Tidak mengapa kawan, aku masih seperti sahabatmu yang dulu, aku masih akan selalu selamanya menjadi sahabatmu. karena seperti kataku tadi "sahabat adalah selamanya"

Kuakhiri sampai disini saja surat singkat ini kawan, selamat berbahagia dalam menempuh jenjang kehidupan yang baru bersama belahan jiwamu. semoga kau tidak melupakanku di sini yang turut berbahagia untukmu walaupun merasa kesepian menantimu seorang diri. Ingatlah kembali pesanku kelak ketika tidak ada orang lain yang peduli padamu, aku akan selalu ada untukmu. karena "sahabat adalah selamanya"



Salam,
Pencari Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar