Jumat, 23 Maret 2012

1 orang saja

aku benar-benar muak sama kondisi rumah ini
1 orang yg sangat berkuasa, bahkan pemimpin yg sebenarnyapun tidak berdaya.
1 orang yang selalu menganggap dirinya yang paling benar
1 orang yang selalu melihat hasil dari pada proses
1 orang yang selalu menuntut kesempurnaan
1 orang yang selalu menganggap rendah orang lain
1 orang yang selalu menganggap orang lain tidak bisa apa-apa tanpa dirinya
1 orang yang selalu mengagung-agungkan dirinya
1 orang yang selalu harus menjadi pusat perhatian
1 orang yang selalu harus terlihat segalanya sempurna

aku hidup bersama 5 orang lainnya dibawah asuhannya
1, 2, 3, mereka berhasil membuat dia puas
mereka menunjukkan prestasi yang mengagumkan
dan ia pun bangga akan dirinya, ia selalu menganggap semua prestasi itu berkat bantuannya
namun ketika yang ke 4 tak mampu mengimbangi tuntutannya ia menyerah dan gagal
ia marah, ia kecewa dan menyalahkan si ke 4 ini.
dia tidak melihat 1,2,3,4 berjuang sangat keras, menekan kesenagnan diri, memnuhi setiap tuntutannya dengan  mengorbankan diri, tenaga, dan pikiran.
dia hanya tau hasil yang bagus dan hasil yang buruk.
ketika hasil yang bagus ia peroleh ia akan sangat bangga pada dirinya, mencari-cari alasan kesuksesan itu bersumber darinya.
namun, ketka tuntutan itu gagal, ia tidak terima, ia menyalahkan orang tsb, ia murka, dan kembali menuntut lebih berat lagi tanpa peduli perasaan orang itu.
ia hanya tau kata sukses.. tapi tanpa proses. ia tidak peduli seberapa sulit proses yg telah dilalui, yang penting hasilnya bagus.

terkadang bahkan ketika hasil baguspun tercapai namun melewati batas targetnya ia pun tak terima, ia cari alasan untuk menyalahkan orang itu dan mencari alasan yang membuat dirinya penting. ia branggapan kalau bukan karena dirinya maka orang itu tidak bisa meraih kesuksesan.

sudah sejak aku menginjakkan kai pertama kali di rumah ini, aku telah bertekat suatu saat nanti ketika aku sudah mampu memenuhi kebutuhan pokokku sendiri, aku akan meninggalkan rumah ini.. rumah megah penuh penderitaan batin..



Salam, 
Pencari Tuhan

Selasa, 20 Maret 2012

Pesan 10 Tahun Lagi...

Tanyakan ini pada dirimu 10 tahun lagi...
dimulai dari sekarang, artinya 10 tahun lagi aku berusia 33 tahun...
tanyakan ini...tanpa melihat status sosialmu..
tanpa melihat apa pekerjaanmu...
atau dengan siapa kamu menikah...
apa latar belakang pendidikanmu...
atau apa agamamu...

tanpa melihat itu semua... tanyakan ini pada dirimu 10 tahun lagi..
BERSIAPLAH!!!
berdirilah disebuah cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhmu dari kepala hingga kaki...
tanyakan ini pada dirimu...

"SIAPA AKU?"


Inspired by japan film: Taiyo to Umi no Kyoshitsu (2008)


Salam,
Pencari Tuhan

Kamis, 08 Maret 2012

ini ke dua kalinya

ini kedua kalinya aku diperlakukan seperti ini...
aku dimarahin.. aku di galakin... aku di musuhin.. kemudian aku di diamkan...

kejadian pertama waktu aku SMP kelas 3, sekitar umur 15 tahun...
sejak aku mulai mengenal sekolah, aku selalu di antar jemput sama beliau
selalu di turunkan di spot yang sama dan naik di spot yang sama juga...
suatu ketika aku melanggar aturan itu, hanya bergeser 5 atau 6 meter dari spot biasanya dengan alasan aku masih ingin bermain bersama temanku di detik-detik terakhir kepulanganku hari itu.
begitu aku melihat mobil itu datang menuju kepadaku dari arah yang tidak biasa dilewati sebelumnya.. aku sadar pasti beliau telah memutari sekitar sekolahan untuk mencariku. aku sadar dan merasa bersalah.
setelah kaki ini berada di atas mobil, tak terdengar sepatah katapun dari bibirnya.. tak terlihat wajah ramah seerti biasanya walaupun tanpa senyuman... aku tau beliau marah.
dalam keadaan canggung tersebut kuberanikan diri untuk memulai percakapan sederhana yang tak berarti... teringat sebuah topik "susu di kulkas sudah habis"... lalu kuberanikan diri membuka mulut dan berkata "susu di kulkas udah habis mah".  kemudian beliau beraksi mulai memandangku dengna galak, dan berkata "TERUS???". aku kaget mendengar jawaban itu, ditambah dengan nada suara yang datar dan dingin.
aku hanya bisa diam saja sambil menunduk takut. kemudia beliau melanjutkan kata-katanya lagi "MAU BELI SUSU???". Aku takut sekali, tidak pernah sekalipun beliau marah seperti itu..biasanya beliau marah dengan nada tinggi dan omongan yang panjang tanpa henti..selalu mengulang topik yang sama bahkan berputar ke masa lalu, terkadang di selingi cubitan nyeri di paha, betis atau tangan... tapi kemarahan kali ini jauh lebih menakutkan dari biasanya...
kembali aku mengingat kesalahan besar apa yang telah kulakukan... aku berpikir keras kesalahan apa yang telah kulakukan barusan, tadi pagi, atau kemarin...rasanya tidak ada.. sampai tadi pagi semuanya masih baik-baik saja... kemudia aku teringat kesalahan kecil barusan..apakah mungkin karena aku berpindah spot menunggu yang tidak seperti biasanya dan membuatnya mencariku???
kuputuskan itu masalahnya... seharian itu aku di diamkan.. aku di tatap dengan wajah galak... dan aku tidak tau harus berbuat apa. 
malam itu aku merenung...aku bersumpah tidak akan mengulangi kesalahan ini... aku berjanji kejadian ini tidak akan terulang lagi... karna aku tau rasanya sangat menakutkan... aku lebih memilih di marahi dan di ceramahi dengan nada tinggi dan sesekali di selingi cubitan nyeri. tidak ada orang di dunia ini senang di diamkan dan dicuekkan... orang akan stress bahkan gila ketika tidak dihiraukan seseorang.terutama orang yang dikasihininya, yang menjadi pegangan hidupnya.



kini kejadian itu berulang. saat aku berusia 23 tahun...
awalnya hanya marah-marah dan diceramahi.. tidak ada lagi hukuman fisik sejak SMA. saat itu sedang di teman belakang dengan kegiatan konveksinya. aku hanya bisa tertunduk dan mendengarkan ceramahnya yang menyakitkan... setelah puas menguliahiku 5-10 menit... kemudian di mengusirku... padahal saat itu aku sedang butuh penghiburan dan dorongan semangat darinya. kesalahanku hanya karena aku menolak permintaan kecilnya. 
setelah mengusirku, aku kaget mendengarnya mengusirku...aku terdiam sejenak.. kemudian aku beranjak masuk kedalam rumah dan hendak pergi menuntaskan kewajibanku. tiba2 terdengar suara samar adzan dzuhur.. aku bergegeas mengambil wudlu dan melaksanakan kewajibanku kepada Tuhan. setelah itu aku mondar-mandir ke atas kemudian ke bawah dan ke atas lagi lalu kebawah... berpikir untuk kabur dari rumah.. ke jati nangor saja menginap di kawan 1 sanpai 2 hari... kusiapkan beberapa perlengkapan menginap dan kujejalkan ke dalam tas yg hampir penuh itu. 
selesai memakai sepatu. aku berpikir sejenak... apa yg harus ku lakukan sekarang.. apa mau menjadi anak durhaka seperti ceramahnya barusan... kemudian kuberanikan diri ke kamarnya sembari mengetuk pintu dan membukanya. kudapati wajah memberungutnya... dengan muka kusam dan lelah dia berbicara galak kepadaku "mau apa???"  dengan ketakutan yang berusaha kututupi dengna sifat kekanakanku aku menjawab pelan "salam mak" dan kulanjutkan lagi kata2ku setelah mencium tangannya "maaf mak" dan di balas dengan dengan "jangan di ulangi lagi ya"kemudian aku memeluknya dan di sambut dengan ciuman pipi kanan kiri darinya. tapi dengan wajah tetap menekuk.

hari ini usai bimbingan selama kurang lebih 1 jam..aku putuskan langsung menyelesaikan hasil bimbingan tersebut. dan tak terasa sore telah tiba..ketika kuputuskan untuk pulang hujanpun mampir.. kemudian ketika hujan agak mereda ku matikan laptop ku dan ku packing ke dalam ranselku. kemudian aku bergegas pergi.
tak kusadari ada sms dari beliau sebelumnya ketika aku telah sampai di depan rumah dan hendak masuk ke dalam kudengar handphoneku berdering. kemudian aku tau itu pasti darinya. aku yakin ada perasaan cemas karena ketidak pulanganku hingga gelap menjemput. tapi tak kuhiraukan deringan itu karena aku tau aku sudah berada di rumah dan akan kutemui langsung beliau.

setelah membuka sepatu, kekutuk kamarnya dan kubuka pintunya.. aku masuk dan kulihan ia berbaring dengan wajah kelelahan dan mata merah. masih dengan raut wajah galak menatapku. ku dekati beliau dan ku cium tangannya. dengan perkataan datar ia menanyaiku dari mana dan habi ngapain. kujawab pertanyaannya dengan jujur sesuai dengan apa yg telah ku lakukan.

ingin ku lihat reaksinya..ku ambil sebiah majalah sulam di kamar itu dan ku buka-buka halamannya sedikit.. lalu ku tanya "bisa sulam mak?" tak berani ku palingkan wajah ini melihatnya. diapun lekas menjawab dengan suara datar "mamah malas ngomong".  oke, aku tau beliau kelelahan mungkin habis nangis karena wajahnya berminyak dan matanya terlihat merah dan sedikit berair. kuputuskan untuk meninggalkan kamar itu  dan tersenyum kaku kepadanya sejenak lalu keluar.

perasaanku saat ini tetap tak karuan..tapi tidak setertekan dan semenakutkan peristiwa dulu.. mungkin karena ini yang ke dua kaliny, aku tidak terlalu syok mengingat yang pertama jauh lebih mengerikan.. karena masih ada komunikasi yang terucap saat ini. dan aku bersyukur aku langsung meminta maafnya saat itu juga, aku merasa aku lebih tenang menghadapi peristiwa ini di bandingkan dulu dan aku tau apa yang harus ku lakukan dengan berbagai pertimbangan yang tidak pasti. dan semoga besok menjadi lebih baik... amin..

(7 maret 2012)

Salam,
Pencari Tuhan

Rabu, 07 Maret 2012

H.O.T - Candy








HOT - Candy

KT: sa shil nan o neur neo wa eui man nam eur cheong ri ha
go sip eo neor man nir keo ya ee reon nar ee hae hae

HJ: eo ryeop ke man cheong han keo ra ne ge mar har keo chi man
sa sir o neur ah chim eh geu nyang na saeng kak han keo ya

*Chorus 1*
KT: haet sir eh ir eo na po ni neo moo na noon poo syeo
mo deun ke da pyeon han keo ya neor hyang han ma eum to
HJ: geu reoh chi man neor sa rang an neun ke ah nya
ee che neun na reur pyeon hwa si kir tte ni gga

WH & JW: neo mor rae mor rae mor rae da reun yeo cha deur kwa pi
gyo pi gyo haet chi
cha gyoo man kkae eo chi neun hwan sang sok eh hon
cha seo oor ko it neun cho ra ha ge kad hyeo peo rin na reur po
at seo
neor tteo nar keo ya eum! neor tteo nar keo ya eum!

HJ: ha chi man ah chik kka chi sa rang ha neun keor
geu rae geu reoh chi man nae mam sok eh neor reur ich eo gar keo
ya

*Chorus 2*
KT: meo ri wi ro pi chin nae ha neur pa ra da po myeo
neor hyang han ma eum eur ee che neun kood
chyeot chi man wen ir in chi nae ge da da ga gae soo rok
oo rin kat eun ha neur ah rae seot it seot chi

TY: dan chi neor sa rang hae ee reoh ke mar haet chi
ee che ggeot choon pi haet teon man eum mar eur twi ro han chae
eon che na ni yeop eh it seur kkeh
ee reoh ke yak sok eur ha geh seo cheo
ha neur eur pa ra da po myeo

HJ: nae geh ha neur ee yeor ryeo it seo
geur rae geu rae neo neun rae ap eh seo it ko
geu rae da reun yeong in deur eun ki seu reur hae
ha chi man na neun neo eui wi eh it seo ya man hae

WH: ee che geu man hae eum
na do nam chin te eum
nae ma eum neo do ar ko it neun keor ar ah
geu rae ee che na do chi chyeo seo ha neur man pa ra por soo
pakk eh

*Chorus 1*
KT: haet sir eh ir eo na po ni neo moo na noon poo syeo
mo deun ke da pyeon han keo ya neor hyang han ma eum to
HJ: geu reoh chi man neor sa rang an neun ke ah nya
ee che neun na reur pyeon hwa si kir tte ni gga

*Chorus 2*
KT: meo ri wi ro pi chin nae ha neur pa ra da po myeo
neor hyang han ma eum eur ee che neun kood
chyeot chi man wen ir in chi nae ge da da ga gae soo rok
oo rin kat eun ha neur ah rae seot it seot chi

TY: dan chi neor sa rang hae
ee reoh ke mar haet chi
ee che kkeot choon pi haet deon man eun mar eur twi go han chae
eon che na ni eop eh it seur kke
ee reoh ke yak sok eur ha get seo cheo
ha deur eur pa ra po myeo han peon teo

All: han peon teo mar haet chi
ee che ggeot choon pi haet teon
man eun mar eur twi ro han chae
eon che na ni yeop eh it seur kke
da sin neo hon cha ah nya neo eui kyeot en nae ga it chan ah