NAMA : Anisa Mardatillah
NPM : 170310070022
A. Issue Penelitian
Perilaku buruk anak
B. Rencana Judul
Efektifitas Penggunaan Teknik Parenting Dalam Menangani Perilaku Buruk Anak Oleh Lembaga RuMAH PARENTING
C. Dasar Pemikiran
Anak adalah titipan Tuhan, maka sudah menjadi kewajiban setiap orang tua menjaga dan memberikan yang terbaik untuk anak. Anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola pengasuhan keluarga dan kondisi lingkungan masyarakatnya.
Ada sebuah hadis dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Muhammad Rasulullah SAW bersabda, “setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang membuatnya menjadi sorang yahudi, seorang nasrani, ataupun seorang majusi” (HR Muslim)
Anak baik adalah akibat dari pola pengasuhan yang tepat, maka di perlukanlah metode parenting untuk mendidik anak menjadi berperilaku baik. Namun pada kenyataannya tidak ada sekolah orang tua untuk menjadi orang tua yang baik dan itu tidaklah mudah.orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak hanya dapat membesarkan dan menyekolahkan hingga anak menjadi cerdas dan berprestasi dalam bidang akademis, tetapi juga yang dapat mendidik anak-anaknya menjadi anak yang cerdas, baik secara sosial, emocional, maupun spriritual.
Dalam tradisi pengasuhan anak di indonesia, pola pengasuhan anak biasanya didapat para orang tua dari tradisi turun temurun, padahal belum tentu pola tersebut benar dan tepat untuk anak yang tumbuh dan berkembang di zaman yang berbeda.
Setiap anak-anak akan mengalami proses belajar, perlu disadari bahwa anak dilahirkan tidak semuanya dikaruniai dengan perilaku baik dan terpuji sebagaimana yang para orang tua harapkan. Mereka juga tidak lahir dengan pemahaman tentang perilaku-perilaku buruk yang harus mereka hindari. Oleh karena itu, sebagai orangtualah yang berkewajiban untuk membimbing anak-anaknya agar menjadi anak yang baik dan siap menghadapi tantangan hidup di masa depan dengan matang.
Untuk menghadapi tantangan para orang tua itulah maka dibuatlah sebuah teknik parenting dimana bertujuan untuk menjadi panduan dan pengarahan para orang tua dalam hal pengasuhan yang baik dan tepat untuk anak. Konsep pengasuhan (Parenting) mencakup beberapa pengertian pokok, yaitu:
- Pengasuhan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, baik secara fisik, mental maupun social.
- Pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang terus menerus antara orang tua dengan anak.
- Pengasuhan adalah sebuah proses sosialisasi.
- Sebagai sebuah proses interaksi dan sosialisasi proses pengasuhan tidak bisa dilepaskan dari sosial budaya dimana anak dibesarkan.
Menurut Dr. Baumrind, University of California, Berkeley, ada empat model pengasuhan atau parenting. yaitu sebagai berikut :
1. Authotarian Parenting yakni gaya asuh yang bersifat membatasi, menghukum, dan memaksa anak untuk megikuti kehendak orang tua. Orang tua jenis ini sangat mengontrol dan tidak menginginkan anak-anak mereka banyak mengemukakan pendapat. Orang tua otoriter sangat tidak demokratis saat mengambil keputusan, memaksakan kehendak mereka tanpa memperhatikan perasaan anaknya.
2. Authoritative parenting yaitu mendorong anaknya untuk berlaku independen namun masih mengawasi secara ketat. Mereka lebih responsif, menghargai pendapat anak dan mengikutsertakan mereka dalam pengambilan keputusan. Orang tua jenis ini akan berkata pada anaknya “kamu tidak bisa melakukan itu nak, ayo kita bahas cara lain yang lebih baik”.
3. Neglectful parenting adalah gaya asuh di mana orang tua tidak terlibat aktif dalam kehidupan anaknya. Baik ketika anaknya masih kecil hingga beranjak remaja. Ibaratnya, ketika ditanya “aku tidak melihat siapapun di rumah, anak-anakmu kemana?” orang tua jenis ini tidak bisa menjawab.
4. Indulgent parenting yaitu gaya asuh dimana orang tua sangat terlibat dalam setiap seluk beluk kehidupan anaknya namun tidak banyak memberi batasan atau kekangan pada perilaku orang tua jenis ini membiarkan anaknya mengeksplorasi apapun sesuai keinginan mereka, karena orang tua menganggap itu adalah awal dari kreativitas dan cara untuk mengembangkan diri mereka.
Lembaga RuMAH PARENTING merupakan singkatan dari gRup Miracles At Home PARENTING. Tulisan PARENTING memang ditulis dalam huruf besar semua, karena di RuMAH PARENTING, PARENTING merupakan suatu singkatan teknik pengasuhan anak yang diformulasikan oleh sang pendiri RuMAH PARENTING, yaitu dr. Zulaehah Hidayati dan sekaligus menjadi ketuanya serta sebagai nara sumber seminar parenting yang telah menyebarkan teknik PARENTING ke berbagai kota. Teknik PARENTING dan penerapannya ia tuangkan ke dalam sebuah buku berjudul “Miracles At Home” yang kini diterbitkan ulang oleh penerbit B-First (bagian dari grup Mizan) dengan perubahan judul menjadi “Anak Saya Tidak Nakal, Kok”. Teknik ini merupakan poin-poin pokok yang perlu diterapkan dalam pengasuhan anak.dan telah terbukti berhasil menciptakan Miracles At Home .
P = Pengasuhan Aanak
A = Anak adalah anugerah
R = Redam amarah
E = Empati
N = Notifikasi pembicaraan dan tindakan
T = Tanamkan energy positif
I = Istiqomah (konsisten)
NG = me-NGadakan time out
D. Pertanyaan pokok Penelitian
Seberapa efektifkah penggunaan teknik parenting dalam menangani perilaku buruk anak pada sebuah keluarga?
E. Metode Dan Pendekatan Dalam Pengumpulan Dan Analisis data
· Motode/Jenis Penelitian: Metode Kuantitatif
· Teknik Penelitian: Eksperimental
ü Kasus yang diteliti:
- Penanganan perilaku buruk anak pada keluarga dengan anak tunggal
- Penanganan perilaku buruk anak pada keluarga dengan anak dua atau lebih
ü Klient
- Klien keluarga yang memiliki anak 1
- Klien keluarga yang memiliki anak 2 atau lebih
ü Teknik Pengumpulan Data:
- Wawancara
- konsultasi
- Lembar evaluasi
- Tabel pengamatan
- Observasi
- Studi Dokumentasi
ü Nara Sumber:
- dr. Zulaehah Hidayati (Pendiri dan Pengelola Lembaga RuMAH PARENTING)
ü Pengolahan dan Analisis Data:
- Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Terdapat tiga tahap dalam analisis data yang dilakukaan, yaitu, reduksi data, penyajian data dan penyusunan kesimpulan. Pada tahap reduksi data, dilakukan dengan membaca transkrip wawancara, catatan pengamatan, dan dokumen-dokemen yang akan dianalisa. Kemudian dilanjutkan dengan penyajian data menjadi kumpulan informasi yang terorganisasi. Tahap terakhir adalah pembuatan kesimpulan setelah tahap pengumpulan data berakhir (Abdoellah, 1998:20-22).
- Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan melalui proses wawancara, konsultasi dan studi dokumentasi.
- Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan tertulis maupun laporan-laporan yang tersedia di lembaga Rumah Parenting dan observasi serta studi kasus.
Pencari Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar