"Selamat ulang tahun bunda…"
Sampai sekarang tidak berkurang rasa syukur ini karna telah membiarkanku tumbuh di rahimmu hingga aku lahir kedunia ini dengan selamat dan sempurna…
Aku tau kehadiranku dirahimmu tidaklah kau harapkan…bahkan dokter yang telah merawatmu selama 4 kehamilan sebelumnya tidak menginginkanku…
Dia sebut aku tumor…kau dulu seorang atlet..olah raga berat telah banyak bunda lakukan untuk menjaga kebugaran tubuhmu...yang mingkin saja dapat membahayakan keselamatanku.
Hingga pada 5 bulan kehamilan kau sadar tumor itu tidak menghilang dan semakin membesar dengan pergerakan yang semakin lincah…kembali kau periksakan kesehatanmu ke dokter lainnya…dan akhirnya kau sadari bahwa ada sebuah nyawa di dalam perutmu…
Aku tau bunda tidak mengharapkan kehadiranku kala itu…kau menangis histeris berharap aku tak pernah hadir dalam rahimmu…tapi kemudian..pada akhirnya kau putuskan untuk melahirkanku dan merawatku dengan baik disisa kehamilan menuju 9 bulan itu…
Ternyata tidak hanya sampai disitu saja perjuangan beratmu mengantarkanku kedunia ini…dengan ukuran bayi baru lahir seberat 5 kg adalah tidak wajar untuk melahirkan secara normal..tapi kau tetap berjuang hingga akhirnya aku lahir kedunia ini..aku tau itu berat sekali bunda..
Tak cukup sampai disitu saja…ternyata jarak usiaku dan abangku hanya terpaut 1 tahun 2 hari saja…dan kau berjuang dengan tanganmu sendiri mengasuh 2 orang bayi sekaligus yang aku yakin sangat sulit bagimu…
Bagaikan sepasang anak kembar yang selalu mendapatkan perlakuan sama…selalu dibandingkan satu sama lain…dan terlupakanlah jarak 1 tahun itu…
Tahun berganti tahun..aku tumbuh dengan cinta dan kasihmu…menjadi anak kecil yang bahagia…hari-hariku di dampingi olehmu…di antar jemput kemanapun aku pergi…
Kurasakan kecewamu saat nilai sekolahku tak seberapa…mungkin saat itu kau marah…tapi kemudian kau abaikan dan kembali menjagaku dengan sepenuh hatimu…
Ketika aku branjak remaja…aku merasa hidupku terlampau bebas…aku merasa kau melepaskanku begitu saja dan membiarkanku mencari segala yang aku pertanyakan dalam hidup…membiarkanku menyelesaikan semua permasalahan hidupku tanpa campur tanganmu…
Aku merasa aku yang sekarang hingga jadi seperti ini karna usahaku sendiri…bukan karna didikanmu atau orang lain..karna aku mencari segalanya seorang diri…tapi ternyata tidak…dengan diammu kau mengajarkan banyak hal yang secara tidak langsung ku tiru…dengan langkah yang samar kau arahkan aku ke jalan yang baik…dan ketika aku salah…kau menegurku dan kemudian tak ku hiraukan…
Kini aku sudah dewasa…aku merasa sudah tidak membutuhkanmu lagi..aku merasa sagalanya dapat kuatasi..aku merasa keberadaanmu hanya akan menghambat langkahku menuju kesuksesan…
Dan ternyata aku salah…kau tetap sabar dalam amarahku…kau tetap membimbingku ketika aku mulai menghindarimu…dan kau hadir menolongku saat aku jatuh terpuruk dan kehilangan arah…
bunda…ternyata semua hanya anggapanku saja…trimakasih telah mengajarkanku menjadi anak yang mandiri…terimakasih sudah menjadikanku anak yang mengerti akan pentingnya hidup dan menghargai orang lain…terimakasih telah mengajarkanku rasa terimakasih dan maaf dengan tepat…
Kini terlihat olehku kau sudah tidak muda lagi…terlihat tua dan renta…sangat lemas dan tak mampu berteriak dengan lantang memanggilku di tempat yang jauh…
Ku kira itu sinyal merahmu memintaku untuk datang dan melindungimu…memintaku untuk tidak jauh-jauh lagi meninggalkanmu...memintaku untuk berhenti menekannnya dan membentaknya…
Tapi kau tutupi itu…kau bersikap seolah kau masih kuat menerima itu semua…kau bersikap seolah aku masih anak kecil yang perlu bimbingan..kau tetap melindungiku dan selalu mengajariku banyak hal berharga tentang hidup.
aku teringat sebuah kalimat singkat terlantur dari bibirmu yang tidak dapat terlupakan olehku…
“bersyukur bunda tidak menggugurkanmu dan memilih melahirkanmu walau berat rasanya…dan kini terjawab sudah, ananda datang ke dunia ini sebagai kunci untuk bunda ke surga kelak”
Terimakasih bunda..tetaplah disisiku dan selalu iringi langkahku dengan nasehatmu tentang hidup...
Salam,
Pencari Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar