Rabu, 18 Juni 2014

Inspirasi: 2 Anak SMA yang Unggul (Serupa tapi beda)


Coba perhatikan ke duanya... lihatlah... dan nilailah... lalu ambil hikmahnya.. semoga membantu membuka paradigma kita... check it out guys..! 
Seno



Bagas


Ini Seno... Sepupuku. Adekku yang lucu...
Seno anaknya lucu, seperti anak kecil mukanya. Walaupun badannya besar mukanya tetap anak-anak. Seno ini dia introvert banget, penikmat kesendirian, dirinya adalah segalanya, dirinya adalah sumber kebahagiaannya, semuanya harus berpusat pada dirinya (tapi bukan egois).
Seno ini bisa dibilang jenius otaknya, IQ nya diatas rata-rata. Dari kecil sampe sekarang disekolah selalu ranking, padahal kalo di rumah belajarnya ga serius, males-malesan, tidur-tiduran. Dirumah kerjaannya main komputer, main PS, atau baca novel/komik entah apa-apa yang gak penting. Tapi katanya kalo disekolah 100% konsentrasi belajar.
Dia ini tipe otak kanan tipe belajarnya audio banget, Science banget.
Anaknya cupu banget, gak gaul banget, pemalu banget, gak jelas banget, labil banget, galau banget. Tapi gitu-gitu punya pacar lo... Wehehe (Good boy!)
Kalau mau dilihat latar belakng keluarganya, seno ini berasal dari keluarga menengah ke atas, ya gak jauh-jauh beda la sama aku.
Dari kecil bakat kejeniusannya itu tidak pernah diragukan lagi. Jadi tidak heran sekarang dia bisa masuk sipil UGM lewat jalur PMDK. Karna dari dulu sudah sering juara ini itu di bidang science ataupun permainan kartu Bridge yang cukup rumit mengasah otak.
Walaupun begitu pintarnya, tapi si seno ini tidak sombong, rajin menabung, baik hati, dan sederhana.
Ya inilah dia si seno sepupu faforit dan kebanggaanku, karna dari bayi akulah yang membesarkannya. (berasa emaknya) hahaha... aku padamu lah sen...!
Ini Bagas... Teman satu organisasi sosial di jatinangor. Aku tidak terlalu akrab, tapi aku suka karakternya. Walaupun baru beberapa kali ketemu dan beberapa kali melakukan kegiatan bareng tapi karakternya sudah terbaca.
Bagas ini orangnya sosial banget, supel banget, aktif banget, ramah banget, sopan banget, gaul banget, rendah hati banget, sporty abis.
disekolah dia banyak temannya, jadi idola teman-teman dan juniornya, bahkan jadi andalan para guru.
Bagas ini brasal dari keluarga sederhana (mungkin, maaf kalo salah), sama seperti hampir kebanyakan warga jatinangor saat ini.
Disekolah dia menjabat sebagai ketua Rohis, aktif di organisasi luar sekolah di LSM Jatinangor fresh sebagai pengurus/sukarelawannya untuk membantu mengembangkan potensi sekolah-sekolah dijatinangor.
Kalau dikasih tugas/amanah selalu siap gak pernah ragu, suka memberikan ide-ide bagus juga. Selau siap jika diminta pertolongan. Jiwa sosialnya tinggi banget. Keren banget lah pokoknya.
Si bagas ini kalo diperhatikan anaknya sosial banget, mungkin lebih ke otak kiri. Extrovert banget, sanguinis dia anaknya, ambisiusnya tinggi. Positif thinkingnya jg tinggi. Tidak mudah menyerah, jelas memiliki tujuan hidup.
Tapi sekarang dia lagi kesusahan menghadapi persiapan untuk kuliah, sibuk bertanya, mendaftar kesana kemari ujian ini itu...  Mungkin ada faktor X diluar dirinya yang menghambat.
Tapi tidak apa-apa tidak keterima tahun ini bisa mencoba lagi tahun depan dengan persiapan yang lebih matang. Belajar itu bukan hanya disekolah/perguruan tinggi, belajar itu bisa dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja. Semangat Kawan, hidup masih panjang!!

Jadi kesimpulannya adalah tidak ada orang yang lebih baik dari pada yang lain dan tidak ada orang yang lebih buruk dari yang lain. setiap orang itu berbeda, setiap orang itu memiliki potensinya masing-masing, dan mereka akan unggul dalam bidangnya. sama seperti halnya lebih baik mana seorang dokter atau seorang ustad? itu pilihan...








Salam,
Pencari Tuhan 






Rabu, 20 Februari 2013

GILA

aku pikir...
               aku rasa gila
ingin rasanya kututup mata ini... telinga ini... dan pintu kamarku...
kumatikan lampu.. kupasang headphone-ku... dan aku terisolasi...

              aku rasa sungguh gila
aku jenuh... aku kesal... dan aku muak...
ingin rasanya kutinggalkan rutinitas yang menjemukan ini... 
suara-suara yang terus menuntutku...
dan alur hidup yang standar...

             sungguh.. aku benar-benar gila
aku ingin maju.. tapi kaki ini tak mau beranjak...
aku ingin keluar.. tapi pintu itu terkunci rapat...
aku ingin melihat cahaya... tapi lampunya padam...
dan aku hanya terpaku menyaksikan ketidakberdayaanku...



aku tertawa... tapi entah apa yang aku tertawakan...
aku mencari kesibukan baru dan baru lagi... tapi entah apa itu...
aku bercerita... tapi hanya cerita hampa...
lagi-lagi aku tertawa... dan aku semakin bingung...
kemudian aku  diam dan  kusut...

akankah aku bebas dari lingkaran yang membelenggu jalanku ini?
atau aku hanya berputar dan terus berputar di tempat yang sama tanpa tau arah?
siapa yang tau.... karna akupun tidak tau... 
mungkin hanya Tuhan yang  tau..jika Ia benar-benar ada?



Salam,
Pencari Tuhan

Selasa, 29 Januari 2013

Tentang Aku dan Adanya

ini yang pertama... tulisan pertamaku untukmu..
rasanya deg-degan, bingung, dan malu ketika aku mencoba menuliskan tulisan ini kata demi kata sehingga terangkai seperti isi hati ini. aku tulis beberapa kata, kemudian kuragu dan menghapusnya... ku ganti dengan kata lain yang kurasa lebih pas, ketika hampir sempurna aku menghapusnya lagi, karna ku malu...
entahlah.. aku bingung harus menuliskan apa dan mulai dari mana...

ini tentang aku...
aku tidak selalu ceria seperti yang kau lihat... di kelilingi banyak teman dan aktif di dunia kampus. aku lebih sering menghabiskan waktu seorang diri, aku senang di dalam kamar menghabiskan waktu bersama laptopku, aku senang jalan-jalan ke mall sendiri, aku senang menjelajah dunia luar sendiri. karna ketika aku sedang bersama orang lain aku bukanlah milikku seutuhnya, aku tidak bisa bebas memlih, selalu ada diskusi untuk mencari kesepakatan di dalamnya, dan pertimbangan ini itu untuk bisa sepikiran dengan mereka. tapi ketika aku sendiri, aku bisa melakukan apapun tanpa perduli orang lain.. aku bisa mendengarkan musik keras-keras, aku bisa menjelajah dengan angkot atau bus umum, aku bisa memperhatikan orang-orang yang lewat dan membaca tingkah mereka.

tidak.. bukan berarti aku tidak suka ketika aku berada bersama teman-temanku atau keluargaku.. ada bagian tersendiri yang tidak terisikan ketika aku sendiri... aku juga butuh mereka, aku perlu sharing dan belajar pengalaman baru dari mereka... aku juga perlu canda gurau dari mereka.. tertawa bersama dan menangis bersama.. berbagi perasaan dengan orang lain juga menyenangkan..

aku pemalu, aku malu ketika aku bertemu orang baru, aku takut ketika aku akan masuk ke dunia yang belum pernah aku jelajahi sebelumnya... selalu banyak pertimbangan apakah ini baik, apakah ini boleh? apakah aku salah langkah dan sebagainya. dan ketika aku sudah masuk aku akan pelajari kondisinya 3-5 kali pertemuan, dan ketika aku sudah mengerti alurnya dan aku suka aku akan bertahan dan membaur menjadi bagian itu, tapi ketika aku merasa tidak nyaman dan tertekan aku akan langsung mundur dan menghilang.

aku juga tidak sebaik dan sesolehah seperti baju ini. baju ini seperti mencerminkan anak baik, rajin solat, pintar mengaji, dan mematuhi semua aturan tuhan. aku tidak pintar mengaji seperti ibuku, dan aku juga tidak bergaul hanya dengan orang-orang yang berbaju sama... aku juga bergaul dengan mereka yang tidak berjilbab, aku bergaul dengan mereka yang berbeda keyakinan, aku bergaul dengan anak-anak, orang tua, bahkan orang jompo. ketika baju ini menghalangi dan mngkotak-kotakkan pergaulanku, maka akulah yang harus bergrak, membuka diri dan menunjukkan bahwa aku tidak sama seperti mereka yang mengotakkan diri karna baju ini. aku senang mendengarkan cerita mereka, mengenai diri mereka, pengalaman mereka tentang ini itu, tingkah mereka yang lucu.. semuanya menyenangkan. 

pada dasarnya aku tidak suka bicara banyak, aku lebih suka mendengarkan dan sedikit berkomentar di tengah-tengah cerita mereka. jika kau tanya mereka satu-satu mungkin mereka akan menjawab bahwa aku tidak banyak bicara, tapi ketika aku akan bercerita kepada mereka dan berbagi pengalaman aku akan berbicara banyak. kita gantian, dan membagi giliran masing-masing siapa yang berbicara dan siapa yang mendengarkan. aku bukanlah penbicara yang dominan dimanapun. tapi bukan berarti aku pasif, aku akan berbicara jika itu perlu dan menarik menurutku.

aku juga bukan anak yang selalu penurut dan mengikuti aturan, terkadang melanggar aturan itu menyenangkan, ada perasaan takut, bersalah, dan panik.. tapi ketika berhasil melanggarnya ada perasaan puas tersendiri. hanya sesekali, tidak sering karna kalau keseringan tidak asik lagi.

aku juga suka seenaknya, terkadang keras kepala, bisa marah juga dan menagis.. tapi tidak sering. ketika aku tidak suka aku akan bilang langsung, mungkin pada awalnya ada sedikit toleransi 1-2 kali, tapi tidak ada yang ke 3, karna yang ke 3 itu jika masih ada toleransi berarti aku bodoh karna mau diperlakukan yang membuat hati ini tersiksa dan tertahan tidak lepas, yang membuat hati ini sakit dan terus di sakitin.. mau sampaikapan di begitukan? jadi kuputuskan untuk mengatakannya langsung atau langsung menjauihinya. 

ini lah aku yang tidak sempurna dan yang belum semua kuceritakan... hanya sedikit bagian saja, tapi sudah cukup untuk mengerti aku. bertanyalah dan aku akan jawab, ungkapkanlah dan aku akan tanggapi, ajaklah aku dan aku akan berusaha untuk datang. ini tentangku dan apa adanya aku. 



Salam,
Pencari Tuhan

Minggu, 09 September 2012

Dari Ayah (Darwis TereLiye) ke Anaknya (Pasai)


Dari Ayah ke Anaknya.

Anakku Pasai,

— hanya orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi malah mengkoleksinya. karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang yg sempat melirik kaki kalian.. coba buktikan datang ke sebuah acara ramai. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker. Dan hanya orang2 yg super keterlaluan berlebih2anlah yg membeli jam tangan mahal, karena sungguh, semahal apapun jam miliknya, jarum jam tangannya tidak akan bergerak lebih cepat atau lebih lambat dibanding siapapun.

— bahkan motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum. bapakku bahkan gemetar gugup saat bicara di depan umum, jadi santai sajalah, tdk usah cemas. jgn lupa baca bismillah.

— hidup ini adalah ujian… kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu berat dan menyebalkan… orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian nasional, ujian cawu-an, ujian les, dsbgnya…

— kalau kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2… dengarkanlah kata yg diucapkannya… perhatikanlah ekspresi wajahnya…

— kalau kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul… maka perhatikan ketika ia berwudhu… seberapa besar ia membuka keran air…

— anakku, salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan (memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) hidup lebih beruntung.

— cinta sejati tdk pernah datang dari satu-dua kejadian… satu-dua kalimat… cinta sejati adalah konsistensi dan komitmen panjang… dan kau tahu, sayang… ibu adalah cinta sejati-mu (maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).

— kelak jika kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan bertengkar dengan bapak, nak… tapi jangan sekali-kali… jangan pernah sekali2 kau bilang ‘ah’ pada ibu-mu…

— jangan habiskan waktu untuk berdebat, sedikitlah bicara.. ahiya, karena besok saat kau besar dunia sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk ‘menulis’ mendebat sesuatu..

— jangan pernah bingung karena kau harus memilih… karena di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan… dan lebih banyak lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.

— jatuh cinta dgn someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi kau yg sedang patah-hati)… akan tetapi satu saja cinta seorang ibu kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.

— jangan pernah takut melakukan sesuatu… kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya lagi… lagi… dan lagi… Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri… kau tahu siapa dia? Bapak juga tidak kenal dekat dengan dia.

— ingatlah, ‘pertanyaan yg baik’ selalu lebih baik dibandingkan ‘jawaban yg sempurna’… mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara… sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka bernarsis ria dengan ‘kata-kata’, dan selalu merasa bisa memberikan ‘jawaban yg sempurna’.

— jangan pernah bersedih kalau kau tidak pintar bicara… hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci sekali dgn pendapatnya, dan pendapatnya keliru… ini akan membedakan seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih lainnya di masa2 kelak.

— hal yg paling menyedihkan adalah ketika kau ‘menjilat’ dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)… dan sebaliknya kau justeru ‘aniaya’ dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat dgn dirimu).

— kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang… jgn pernah jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya… itu tdk akan pernah membuat kau kaya… hanya koruptor2lah, pencuri uang yg kaya dgn profesi PNS! kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah petani (sebenar2nya petani),— berpetualanglah melihat dunia… meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, bapak tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri.





Salam,Pencari Tuhan